Seperti yang dilansir dari kompas, sabtu (3/2/2018) smartphone dapat memancarkan radiasi atau lebih tepatnya gelombang radio sama juga dengan microwave, WiFi, dan banyak peralatan elektronik lainnya. Gelombang radio ini memang menerpa dan terserap kedalam tubuh. Tetapi sampai saat ini tidak ada bukti nyata bahwa radiasi samrtphone dapat menyebakan kanker.
Menurut National Cancer Institute, berbeda dengan sinar X-ray yang memancarkan ionizing radiation yang bisa menyebabkan kanker, tetapi sebaliknya smartphone memancarkan non-ionizing radiation dan sampai sekarang penelitiannya tidak menemukan bukti yang konsisten bahwa paparan sinyal samrtphone dapat menyebabkan kanker.
Ada kemungkinan besar, panas yang dihasilkan saat kita bertelepon menggunakan smartphone menyebabkan radiasi seperti gelombang yang dihasilkan microwave untuk memanaskan makanan dan ditakuti mengganggu otak atau dapat menyebabkan kanker otak. Tetapi, penelitian ini juga belum menemukan bukti yang nyata.
Beberapa negara seperti Amerika, India dan negara lainya mengatur besaran SAR (Specific Absorbtion Rate) maksimum yang boleh dihasilkan oleh smartphone pada saat digunakan, misalnya standar Amerika, SAR harus dibawah 1.6 Watt/KG, untuk lebih menjamin kesehatan tubuh manusia dari paparan radiasi gelombang radio pada smartphone.
Menurut National Cancer Institute, berbeda dengan sinar X-ray yang memancarkan ionizing radiation yang bisa menyebabkan kanker, tetapi sebaliknya smartphone memancarkan non-ionizing radiation dan sampai sekarang penelitiannya tidak menemukan bukti yang konsisten bahwa paparan sinyal samrtphone dapat menyebabkan kanker.
Ada kemungkinan besar, panas yang dihasilkan saat kita bertelepon menggunakan smartphone menyebabkan radiasi seperti gelombang yang dihasilkan microwave untuk memanaskan makanan dan ditakuti mengganggu otak atau dapat menyebabkan kanker otak. Tetapi, penelitian ini juga belum menemukan bukti yang nyata.
Beberapa negara seperti Amerika, India dan negara lainya mengatur besaran SAR (Specific Absorbtion Rate) maksimum yang boleh dihasilkan oleh smartphone pada saat digunakan, misalnya standar Amerika, SAR harus dibawah 1.6 Watt/KG, untuk lebih menjamin kesehatan tubuh manusia dari paparan radiasi gelombang radio pada smartphone.
Baca Juga : Manfaat Sehari Puasa Gadget
Organisasi kesahatan dunia, WHO (World Health Organization) pada tahun 2011 pernah mengeluarkan press-release tentang kemungkinan sinyal smartphone yang dapat menyebabkan kanker, tetapi baru berdasarkan studi terbatas dan belum bisa dikatakan sebagai kepastian apakah penyebab kanker ini adalah paparan radiasi smartphone atau ada sebab lainnya.
Jadi belum ada bukti empiris yang nyata hingga saat ini bahwa radiasi sinyal smartphone dapat menyebabkan kanker, terkadang kita malah melihat ada beberapa oknum yang menyalahgunakan kekuatiran orang tentang hal ini, dengan menyebarkan hoax bahwa orang meninggal karena terkena radiasi smartphone. Sampai saat ini smartphone masih dinyatakan aman dan layak untuk digunakan.
Image Credit : idntimes.com
Organisasi kesahatan dunia, WHO (World Health Organization) pada tahun 2011 pernah mengeluarkan press-release tentang kemungkinan sinyal smartphone yang dapat menyebabkan kanker, tetapi baru berdasarkan studi terbatas dan belum bisa dikatakan sebagai kepastian apakah penyebab kanker ini adalah paparan radiasi smartphone atau ada sebab lainnya.
Jadi belum ada bukti empiris yang nyata hingga saat ini bahwa radiasi sinyal smartphone dapat menyebabkan kanker, terkadang kita malah melihat ada beberapa oknum yang menyalahgunakan kekuatiran orang tentang hal ini, dengan menyebarkan hoax bahwa orang meninggal karena terkena radiasi smartphone. Sampai saat ini smartphone masih dinyatakan aman dan layak untuk digunakan.
Image Credit : idntimes.com