Saat sedang mencari topik untuk tesis doktornya, Page menyadari sesuatu bahwa jika seseorang melihat setiap komputer sebagai node, dan setiap tautan pada halaman web sebagai koneksi antara node, maka World Wide Web mungkin adalah grafik terbesar yang pernah dibuat dan hal tersebut tumbuh dengan sangat cepat. Page memutuskan untuk mempertimbangkan struktur tautan web serta ia juga menyadari bahwa tautan yang mengarah ke laman web akan berpengaruh terhadap hasil penelusuran.
Baca Juga : Apa Jadinya Dunia Tanpa Google?
Pada tahun 1995, struktur Web terdiri dari sekitar 10 juta dokumen, dengan banyaknya tautan di sana Page lalu berinisiatif membangun sebuah peramban yang bisa memberi peringkat untuk hasil penelusuran berdasarkan perilaku penautannya. Page lalu mengajak sahabatnya Sergey Brin yang ahli dalam algoritma matematika untuk membentuk algoritma PageRank (asal kata PageRank berdasarkan dari nama penciptanya yaitu Larry Page).
Baca Juga : Siapa Voice Assistants Paling Cerdas dalam Tes IQ Manusia?
PageRank mencerminkan pendekatan kasar untuk perhitungan kutipan akademik. Simplenya, situs yang lebih populer akan naik ke daftar teratas, sedangkan situs yang kurang populer akan jatuh ke bawah. Ketika dalam proses pembuatan, algoritma mereka disadari mempunyai implikasi terhadap pencarian Internet. Mereka terus menguji dan mereka percaya bahwa hasilnya akan jauh lebih unggul dari pada mesin pencari tradisional lainnya. PageRank kemudian menjadi dasar dari rahasia Google dalam hasil pencarian yang sangat popoler pada abad ini.
